DAUN BIDARA

KHASIAT DAUN BIDARA DALAM ISLAM

Bidara atau nama sainsnya dikenali sebagai Ziziphus mauritiana adalah sejenis pohon kecil yang juga menghasilkan buah, kebanyakkannya tumbuh di daerah kering.
Sebutan atau panggilan namanya berbeza-beza antara sesebuah negara,di Malaysia biasanya yang dengar adalah bidara, jujub, epal siam, di Filipina dikenali sebagai manzanitas. Adapun di Burma ianya dipanggil zee-pen dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Jujube, Indian Jujube dan Indian plum. Jadi lain tempat lain sebutannya.
Bidara atau Sidr dalam bahasa Arab memiliki kedudukan di dalam agama Islam. Pohon ini disebutkan di beberapa surah dalam Al-Qur’an, yaitu:
Dalam Surat Saba ketika mengabarkan tentang kisah Negeri Saba, Allah subhanahu wa ta’alla berfirman:
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Bidara (QS. Saba :16)
Dalam Surat Al-Waqi’ah tentang kelompok kanan dari penghuni surga berada di bawah pohon bidara yang tidak berduri.
Allah SWT berfirman:
“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas,dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak,”QS. al-Waqi’ah (56) : 27-32 Sebagai Pohon bidara perbatasan akhir (sidratul muntaha) dan Pohon bidara yang diliputi (sidrata ma yaghsya) (QS.53. An-Najm: 13-16)
Ciri Ciri Daun Bidara
Cuba perhatikan dan amati betul-betul apa yang terdapat di dalam Al-Quran Surat Al-waqi’ah ayat 28 yang berbunyi “Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,”,seakan – akan ayat tersebut ingin menunjukan bahwa pohon bidara yang ada di bumi kita ini semua berduri.
Daun Bidara
Bunga Bidara
Buah Bidara
Disini ini kita dapat lihat dengan jelas pada gambar pokok bidara yang masih kecilpun sudah nampak penumbuhan durinya, seakan-akan ingin menunjukan jati dirinya sebagai pohon yang telah disebutkan dalam ayat tersebut.
Selain disebutkan di dalam Al-Qur’an, pokok bidara juga penggunaannya di dalam hadits. Dia digunakan dalam berbagai
proses ibadah, ini ramai yang tidak mengetahui sebenarnya daunnya disunnahkan untuk digunakan ketika mandi wajib bagi wanita yang baru suci daripada haid. Juga ketika memandikan jenazah dan menghilangkan najis dari tubuh mayat, jenazah disarankan dimandikan dengan air yang dicampur daun bidara. Pada zaman sekarang dan sesuai dengan arus pemodenan semuanya sekarang telah mudah. Khasiat daun bidara telah banyak yang telah dikormesialkan dan disediakan dalam bentuk yang lebih mudah penggunaannya. Sekarang telah banyak Pati Bidara mahupun Gel Mandian Bidara dihasilkan dalam pasaran dan tersedia dan lebih mudah digunakan.
Daun bidara juga dipergunakan dalam proses Ruqyah untuk merawat orang yang dirasuk masalah gangguan jin dan sihir. Cara-caranya akan dikongsikan dengan lebih lanjut.
Khasiat Daun Bidara Untuk Mengatasi Gangguan Jin Dan Sihir
Wahb bin Munabih, salah seorang pemuka tabi’in yang ahli dalam sejarah dan ilmu kedokteran menyarankan untuk menggunakan tujuh helai daun bidara yang dihaluskan.
Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13)
Jika anda menggunakan daun bidara asli, caranya, ambil tujuh helai daun bidara yang masih hijau dan tumbuk di antara dua batu(biasanya guna lesung batu). Kemudian daun bidara yang lumat tadi diambil di letakkan dalam baldi lalu siramkan air diatasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan bacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.
Seelok-eloknya gunakan air mineral yang bersih.
Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air dalam baldi, ambil sedikit air tadi dan diberi minum sedikit dan kemudian mandi dengan menggunakan baki air dalam baldi tadi. Dengan demikian, insya Allah penyakit (sihir) akan hilang.
Jika orang yang terkena gangguan jin atau sihir merungut tidak selesa, bau busuk , pening kepala mahupun meraung-raung kesakitan, jangan terperdaya, tetap teruskan menyiramnya dengan air campuran daun bidara karena itu adalah raungan dari jin kafir dan iblis yang kesakitan akibat kepanasan.
Dan jika perlu, lakukan berulangan proses tadi dua kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sembuh. Insya Allah dengan izinNya,
Allah memberikan manfaat padanya. Pengobatan tersebut juga sangat baik bagi suami yang tidak bisa berhubungan badan karena terkena sihir.
Walaupun tidak daun bidara tidak digunakan untuk mandian, jika daun bidara ini dilekatkan pada orang yang sedang terkena gangguan jin dan
sihir, maka jin kafir yang ada dalam tubuh seseorang akan menjerit kesakitan. Apatah jika kita bakar tubuhnya dengan membacakan ayat-ayat alqur’an sambil memakai daun bidara yang masih lagi pada rantingnya, pasti jin jin yang mengganggu tersebut akan mengaku siapa yang telah mengirimnya dan akhirnya lari terbirit birit.
Apabila Terkena Sihir Dan Gangguan Yang Sudah Kronik
Jika ada orang yang mengalami ujian dengan terkena sihir yang susah dihilangkan, hendaknya dia berdoa pahala kepada Allah atas ujian ini, dan berikhtiar untuk merawatnya. Rawatan sihir yang sudah kronik ini boleh dilakukan dengan menggunakan daun bidara:
Di antara kaedah yang pernah dipraktikkan dan terbukti berkesan adalah,
1. Mandi dengan air yang telah dicampur daun bidara
Persiapan: Siapkan 7 daun bidara hijau, dan baldi air yang cukup untuk mandi.
Caranya:
a. Haluskan daun bidara dengan ditumbuk, dan campurkan ke dalam air yang telah disiapkan.
b. Baca ayat-ayat berikut di dekat air (di luar bilik mandi):
1) Baca ta’awudz: a-uudzu billahi minas syaithanir rajiim
2) Ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
3) QS. Al-raf, dari ayat 117 sampai 122
4) QS. Yunus, dari ayat 79 sampai 82
5) QS. Taha, dari ayat 65 sampai 70
6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (biasannya gunakan gelas kecil)
8) Gunakan baki air tadi untuk mandi.
9) Cara seperti ini bisa dilakukan beberapa kali, sehingga pengaruh sihirnya hilang.
(Kaedah ini disebutkan oleh Dr. Said bin Ali bin Wahf al-Qohthani dalam buku beliau Ad-Dua wa Yalihi Al-Ilaj bi Ar-Ruqa, Hal. 35).
Tetapi sekarang semuanya telah mudah, pembaca-pembaca disini boleh sahaja menggunakan Gel Mandian Bidara yang lebih mudah untuk dijadikanair mandian daun bidara, pastikan yang asli. Pembaca-pembaca juga boleh juga mendapatkan Pati Bidara(food grade) untuk diberikan kepada pesakit yang memerlukan, semuanya inysa Allah dengan izinNya!

Comments